kutipan diatas menjadi motivasi saya untuk malam ini agar selalu berada didepan laptop untuk menyelesaikan tulisan dan resum dari materi belajar malam ini. semakin mendekati angka 30 pelatihan ini semakin menarik dan semakin mengasikkan karena om jay sebagai pelopor belajar menulis mampu mencarikan orang orang baik yang mau berbagi ilmu tanpa dipungut biaya sepersenpun kita hanya menyediakan paket untuk gaway yang kita punya dan meluangkan waktu untuk selali pada Posision menulis.
malam ini kita ditemani oleh pak mulyadi yang menjadi penghubung dan pengantar materi malam ini yitu menguak Dapur Pnerbit Mayor, perjalanan menulis sudah dilewati pertemuan ke pertemuan, materi ke materi, dari penerbit indie ke penerbit mayor, masih juga tidak seirus menuntut ilmu menulis dan menulis sebuah buku untuk menambah khasanah ilmu bagi diri kita.
pertemuan ke 20 di buka oleh pak mulyadi dengan diawali berdoa bersama di depan laptop atau hp masing masing dan siap siap menyimak setiap chat dan vn yang akan disampaikan oleh moderator, Malam ini kita sudah memasuki pertemuan ke-20, bolehlah pertemuan ini kita sebut cek point pertama, karena jika resume malam ini selesai, maka bapak ibu bisa langsung mengembangkan nya menjadi sebuah buku solo. seperti biasanya pertemuan malam ini dilakukan 4 Sesi yaitu :
1. Pembukaan
2. Penjabaran materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup
Pertemuan malam ini, tim kelas BM berkenan menghadirkan bapak Edi S. Mulyanta. sebagai narasumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta.Beliau bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002. Berbagai jabatan telah disandang, mulai dari staff Litbang sampai posisi publishing consultant & e-book development...hingga saat ini. Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Didunia tulis menulis tentu belaiu tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister dibidang teknik elektro. Malam ini beliau akan buka bukaan soal dapur kepada kita semua. begitulah profil singkat narasumber yang di sampaikan oleh Moderator, namun untuk lebih jelasnya bisa dilihat di blog pribadinya yaitu : https://www.pbandi.com atau http://bukudigital.my.id.
kemudian pak Edi mengenalkan dengan jelas dan lugas pengalamanya dalam dunia menulis sehingga bisa menjadi penulis yang handal di Penerbit Andi Ofseet Yogyakarta, beliau sudah hampir 20 tahun mengelola penerbitan buku, awalnya saya adalah penulis buku mandiri yang hidupnya full dari menulis buku. Kemudian dipercaya untuk mengelola penerbitan buku di Yogyakarta. pada bulan Febuari tahun ini genap 20 tahun saya mengelola penerbitan, karena sudah berpengalaman dalam menulsi di penerbit Andi maka beliau Akan jelasakan dan buka dapur kami dan sharing pengalaman kami dalam mengelola penerbitan.
Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor. Semasa pandemi, kami tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak pandemi. Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.
Dari pengalaman kami selama pandemi, buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati, karena buku fisik masik menarik minat para pembaca maka tentunya kita setelah selesai pelatihan harus menerbitkan buku. Secara garis besar posisi penerbit dapat dilihatdari gambar dibawah ini.
Jadi yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik, nah dari penjelsan gambar disamping dapat kita lihat bahwa buku fisik masih dibutuhkan, dan bagi penulis banyak dapat keuntungan disamping dapat ilmu juga dapat royalty dari hasil tulisan kita apalagi kalau buku yang ditulis menjadi best seller.
sedangkan untuk menerbitkan buku buku yang akan ditulis dan dicetak untuk pendidikan dan buku apa yang bisa bapak ibu tulis, kami sarankan mengikuti peraturan pemerintah no 75 (th 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan no 3 tahun 2017.
Maka Penerbit-penerbit menggunakan arah peraturan pemerintah ini dalam menjalankan roda usahanya kita tinggal memilih jenis buku sesuai dengan kompetensi yanb bapak ibu miliki.
Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntu penerbit2 untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik. dengan adanya kurikulum baru maka kita harus bisa menyambut peluang ini, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita.Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.
Apabila dipetakan, antara kualitas dan besar market akan terlihat peluang yang menarik untuk mengisi tema-tema buku yang menarik penerbit.Ada 4 kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit atau tidak di dasarkan pada keilmiahan dan besar market seperti gambar dibawah ini :
Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal. Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.
Penerbit biasanya akan melakukan scouting , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut.
Team pemasaran memberikan arah prosentase daya serap pasar saat ini. Kemarin mungkin sudah dibahas oleh pak Agus Subardhana bagian pemasaran kami, maka untuk melihat kita bisa melihat terbitan Andi Ofseet dalam format digital di bukudigital.my.id
Selain itu sebagai penulis pemula kita harus banyak mencari peluang dan bisa melihat-lihat terbitan kami dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id. Materi di open 20% sehingga dapat bapak ibu pelajari outline buku, judul buku, pembagian per babnya, dan lain-lain.
Agar kita bisa mencari tema yang akan kita tulis dan gaya tulisannya maka kita harus sering mengintip ngintip tulisan para penulis di Google dan di halaman webnya penerbit. serta mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi bapak ibu sekalian.
maka untuk melakukan aksi menulis maka tentunya dimulai dari rencana maka oleh sebab itu Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi.. namun setelah ditulis maka tentunya kita akan bertanya tanya biaya penerbitannya siapa yang bayar naah... disieni naras sumber menjelaskan bahwa penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.
8 Komentar:
Semngat oke..๐
Makin mantuuuul ayo melaju buku solo
Okee buk yanti
Aamiin
Muantap Rek...resumenya...keren...keren...
Wah mantap bener pak, lengkap, tetap semangat
menarik untuk dibaca ... nah, sudah siap ke buku solo ya?
Lengkap pak... Siap diramu dipoles menjadi buku solo
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda