Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Resume
Pertemuan
ke 13
Gelombang 23
Asal sekolah SMKN 3 Padang
Narasumber
Pak D Susanto
Moderator
Muliadi
Senin,
14 februari 202 pukul 19 wib
Tak terasa pelatihan menulis ini sudah berjalan satu bulan hari ini senin 14 Februari 2022 sudah berada pada pertemuan ke 13, semangat menulis yang dikobarkan oleh om jay semakin membara setelah melewati dari pertemuan ke pertemuan berikutnya dengan materi yang beragam dan menarik untuk diikuti.
Rasanya kalau tidak melihat grup WhatsApp Belajar Menulis, ada yang kurang rasanya dalam melewati hari hari dalam beraktifitas. Sore tadi sekira habis ashar kita semua di sapa oleh mas muliadi sang moderator yang akan memandu jalannya belajar menulis malam ini dengan mengirim kan banner kegiatan yang menarik. Beliau adalah salah satu alumni belajar menulis PGRI angkatan 19 dari SMKN 1 Tolitoli.
"Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya" (Albert Einstein "
Sedangkan yang akan menjadi Narasumber belajar menulis adalah Pak D susanto, S.Pd yang akrab dipanggil pak D Sus, beliau adalah penulis yang sudah banyak tulisannya dan juga seorang editor buku, maka tepatlah kalau materi kita malam ini di sampaikan oleh pak D dengan judul "Proofreading Sebelum menerbitkan buku"
Sebelum kita lihat materi yang akan disampaikan oleh Pak D kita akan coba urai profil Pak D. Pak D adalah seorang Guru Kelas Sekolah Dasar di daerah Teguh mulyo Kab Musi Rawas Sumsel merupakan alumni BM Gelombang 15 masih di kelas Om Jay, panggilan akrab pak dhe ini rupanya sudah Menjadi panggilan kesayangan. Pendidikan beliau adalah S1 PSBI STKIP Lubuk Linggau tahun 2006, kemudian kembali kuliah di UT S1 PGSD UPJJ Palembang Tahun 2017.
Setelah selesai mengikuti kegiata BM dengan om jay pak D menerbitkan buku solonya dengan judul Berani Menulis dalam 20 hari. Dan Pijar Lentera Asa. Di samping menulis buku pak D juga seorang Editor
Baik setelah melihat karir pak D maka tentunya termotivasi untuk belajar terutama mengedit tulisan kita sendiri sebelum kita posting atau terbitkan apakah itu tulisan di blog, medsos atau menulis untuk dijadikan buku. Maka sangat penting belajar tentang Proofreading.
Sebelum mulai belajar pak D menyuruh untuk mengulangi sebuah kalimat " Hmm... Aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat kiat dari pak Mazmo. " Kata cici.
Mengulang atau me copy kalimat harus hati hati kadang kita salah dan dapat mengurangi makna dari kalimat. Maka mengulang menulis kalimat adalah Proofreading. Proofreading sendiri adalah Uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan dengan tujuan adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam tek tersebut.
Dalam contoh pengulangan tadi tanda elipsis/titik tiga (...) bahwa dalam satu kalimat ada kutipan dan ada bahagian yang dihilangkan. Menurut PUEBI tanda elpsis Didahului dan diikuti dengan spasi. Jadi dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud disini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Dalam menulis buku tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh editor namun sebenarnya berbeda. Editing lebih fokus ke aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan juga memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Jadi proofreading tidak sekedar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan tetapi juga logika tulisan apakah sudah rasional atau belum. Maka tugas seorang proofreading adalah bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca seorang proofreading adalah juga harus memastikan bahwa tulisan yang sedang Uji-baca bisa diterima oleh logika dan dipahami. Kemudian ia juga harus dapat mengenali apakah tulisanya efektif atau tidak, susuanannya Sudah tepat atau tidak dan substansi tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.
Yang sering terjadi seorang penulis sering terjebak untuk segera memperbaiki. Hal ini juga bisa kita lihat saat kelas memulai ingin publikasikan tulisannya karena ingin mengajar target langsung klik tombol kirim lalu hasilnya apa. Yang pertama karana tergesa gesa maksud hati ingin menjadi lebih baik dan membuat tulisan menarik karena kurang cermat dalam pengetikan tulisan di blog menjadi berkurang nilainya. Yang kedua tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat) meskipun seiring dengan waktu, kemampuan anda kesalahan itu akan berkurang nyatanya tulisan bapak dan ibu sudah enak dibaca. Oleh karena itu proofreading penting dilakukan sebelum tulisan diterbitkan.
Agar tulisan kita obyektif maka setelah selesai endapan dulu beberapa jam sembari melihat kalau ada yang masih salah kalimatnya, kemudian Posisikan diri sebagai Calon pembaca. Ada beberapa langkah yang perlu diikuti yaitu :👉Langkah pertama, Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
👉langkah kedua, Merevisi penggunaan bahasa, kata, frasa dan kalimat serta susunan pragraf untuk meningkatkan aliran teks.
👉langkah ketiga, Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya dan memperbaiki kalimat yang ambigu.
👉Langkah ke empat :
1. Cari ejaan. Ejaan ini merujuk ke KKBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk KKBI
3. Konsisten nama dan ketentuan
4. Perhatikan judul bab dan penomoran
Sampai lah kita ke penghujung materi dimana sebagai seorang penulis harus bisa melakukan proofreading setiap tulisannya sebelum di posting atau di publik ke media sosial atau blog bahkan buku yang akan kita terbitkan.
Sampailah kita ke tanya jawab soal proofreading yang diawali oleh buk lilis kemudian buk liliana sampai lah ke pertanyaan saya dengan pertanyaan bagaimana kiat kiat tulisan kita bisa dipahami orang dan tidak memiliki kesalahan dalam ejaan dan menempatkan tanda baca yang pas.
Di jawab okeh Pak D, bahwa menulis memiliki tujuan, lalu ide di jabar kan menjadi kerangka agar tujuan tercapai, setelah jadi tulis aja terus sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat. Lalu diamkan sebentar beberapa waktu kemudian lakukan uji coba (proofreading) kemudian posisikan bapak sebagai pembaca. Paham ngak nih dengan tulisan saya? Itu pertanyaan yang ada dalam hati setiap membaca tulisan.
Kesimpulan.
"Membaca dan bertanya dalam hati merupakan cara mem-proofreading tulisan yang kita tulis"
11 Komentar:
Ayo kita sama-sama belajar menjadi proofreader untuk tulisan kita sendiri. Bagus resumenya... Semangat terus ya pak 17 pertemuan lagi 💪💪💪
Iyaa buk widuri maksih komen dan suportnya
Mantullll dan rentul.....
bagus pak Syamsu.. semangat to be good writer...keren
Semenjak belajar proofreading saya melihat semua tulisan. Namun kendalanya pada membuka KBBI dan PUEBI daring
Mantap pak guru.
Siap jadi proofreader pak
Semakin mantap pak, proofeading dulu sebelum publikasi
Mantab Pak semangat selalu ya Pak
Orang pintar akan bertindak tiga hari sebelum orang bodoh melakukannya, kalian orang hebat
Semangat.......semoga kita bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir kelulusan....salam.literasi
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda