Jumat, 25 Maret 2022

MENGELOLA TAMAN BACAAN

 

RESUME KE 30

Tema                    : Mengelola Taman Bacaan
Narasumber          : Bambang Purwanto, S.Kom, Gr
Moderator            : Rosminiyati
Pukul                    : 19.00 s.d 21.00, Wib
Hari/Tanggal         : Jumat, 25 Maret 2022
Gelombang           : 23-24


"Pendidikan Akan Tumbuh dan Berkembang pada diri orang-orang mukhlisisn"


Pembelajaran dan Pelatihan Menulis PGRI sudah sampai pada tahap akhir, 30 kali kita bertemu di grup WA, sudah terasa seperti keluarga, tidak bersua dalam pembelajaran terasa rindu untuk bercakap, malam ini sesi terakhir belajar menulis dengan tema pelajaran Mengelola Taman Bacaan.

pertemanun terakhir ini dipandu dan diarahkan oleh ibu rosminiyati, juga penulis enerjik dari PGRI yang selalu menyapa dengan ramah, dan memuka sesi ini dengan menegadahkan tangan sembari berdoa kepada Allah SWT tuhan yang maha esa.

pematrei kita malam ini adalah Bapak Bambang Purwanto, S.Kom, Gr lahir di kota Bandung 6 April 1974 yang akrab disapa dengan Bram, pendidikan terakhir  S1 STMIK AMIK Bandung Jurusan Sistim Innformasi lulus tahun 2013, sehari hari disamping menulis juga bekerja sebagai guru di  sebuah sekolah yayasan, kemudian pak bram juga sebagai kreator yutube yang selalu membagi ilmu pengetahuan di dunia maya.

Pelatihan Belajar Menulis ini akan menajadikan peserta pelatihan menjadi penulis, setelah menulis dengan baik dan benar kemudian dijadikan buku,  dan setelah di cetak jadi buku maka perlu di dokumenkan di perpustakaan baik perpustakaan sekolah, daerah atau nasional, dan akan lebih baik kalau di titip di taman bacaan masyarakat agar buku yang ditulis bisa dibaca oleh masyarakat.

naah kalau begitu bagaimanakah cara mengelola Taman Bacaan itu, dan apa saja yang harus kita lakukan, maka pada sesi ini kita akan belajar tentang mengelola Taman Bacaan Masyarakat. kalau kita berbicara buku maka yang akan dilihat adalah penulis artinya buku itu identik dengan penulis dan yang dekat dengan penulis adalah refersnsi bacaannya, mencari referensi hari ini bisa melalui pustaka dan pustaka digital.

untuk memahami pustaka dalam bentu Taman Bacaan Masyarakat maka perlu kita lihat Taman Bacaan Msyarakat yang sudah direintis oleh Bapak Bram pada tahun 2011 dengan Nama TBMnya  Ayah Salwa.

Mengawali dengan mengumpulkan buku-buku yang dimiliki di rumah. Terkumpul ada sekitar 200 buku. Kami simpan di sebuah box. Setelah terkumpul, saya memilih tanggal yang sekiranya baik, maka kami lahirkan TBM Ayah Salwa pada tanggal 5 Oktober 2011. Berarti sekarang umumnya sudah masuk 10 tahun.

Nama Ayah Salwa digunakan sebagai nama TBM, dengan alasan menggunakan nama panggung kalau sedang mendongeng. Walau akhirnya di tahun 2012 TBM Ayah Salwa diganti dengan nama TBM AS Lebakwangi.

TBM AS Lebakwangi saat berdiri masih bergabung dengan rumah. Rumah mungil berukuran 21 meter peregi. Rumah yang terdiri dari Ayah Salwa, Ibu Salwa dan Salwa anak semata wayang. TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian kepada anak-anak. Ayah Salwa sang pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Awal berdiri tidaklah mudah. Tantangan dari pasangan pun menjadi tantang pertama yang harus dinegosiasi. Memberikan penjelasan kepada pasangan itu pun butuh perjuangan alias senyuman manis. hehe......

Pada Tahan Awal TBM AS Lebakwangi meyiapkan sebuah rak, dengan 3 trap. Rak pertama saya simpan koran dengan buku pengunjung. Rak kedua saya simpan 20 buku cerita anak-anak. Rak ketiga saya simpan majalah bobo sebanyak 20 buah. Setiap pagi saya simpan di teras. Rumah kami tanpa pagar. Anak-anak sangat mudah sekali menjamah buku yang kami simpan di teras. Rumah kami kosong, karena Ayah Salwa dan Ibu Salwa bekerja. Salwa saat itu usianya masih 8 tahun. Setiap pagi saya antarkan ke rumah Ibu, sehingga rumah kosong. Kini Salwa sedang kuliah semester 2 di UNPAS dengan Jurusan Kependidikan Bahasa Indonesia. Mohon doanya agar bisa menjadi guru yang disenangi anak-anak kelak.

Perjuangan membangun TBM saya melakukan pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Walau saat itu saya sedang menjabat sebagai Ketua RT, kini sih sedang menjabat Ketua RW 13 Lebakwangi Asri Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung.

perjuangan pak bram membangun Taman Bacaan TBM ini sangat luar biasa karena sudah mau membantu masyarakat untuk menambah wawsan memalui TBM disampaing tempat bermain wayang juga menjadi pustaka mini di keluarahan dengan nama yang bagus Taman Bacaan Masyarakat. kemdian TBM AS Lebakwangi merambah ke media sosial, pada tahap awal pak bram memasukkannya ke FB dan kemudian ke beberapa media sosial yang ada di dunia maya bahkan sudah memiliki konten yuteber. agar anak anak menarik untuk bisa membaca maka di TBM AS Lebak Wangi tidak langsung disuruh membaca akan tetapi melihat kegiatan wayang terlebih dahulu dan mengajak anak anak merefres diri mereka melalui tayangan vidio.

Dengan kerja keras dan kerja tuntas pak Bram maka TBM AS Lebakwangi ini menjadi TBM yang diminati dan disukai oleh masyarakat terutama anak anak, agar TBM ini tidak mati dan bisa terlaksana berkelanjutan maka Pak bram sudah melakukan kaderisasi, Bahkan kami memiliki 5 generasi yang pernah menjadi pengelola harian. Mereka kami berikan insentif. Mulai dari 100 ribu hingga yang terakhir 500 ribu. Dari mana uangnya ? awal dari pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur karena mereka peduli dan melihat kegiatan di Facebook.

bagi pengiat TBM, semua anggota dan pengelola TMB adalah keluarga adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah seseram Perpustkaan yang harus hening. Coba bayangkan anak-anak dengan riang membaca dengan bersahutan. Mereka tidak merasa terganggu. Bayangkan saat kita di perpusakaan sekolah misalnya, baru ngobrol sebentarnya saja langsung orang yang terdekat akan menatap tajam sembari sedikit mengeluarkan mata, heheh.

Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. Ini kegiatan benar-benar sosial, ngak ada duitnya. Untungnya adalah kebahagiaan yang bisa melihat anak-anak membaca buku, pinjam buku, cerita bersama , belajar komputer, belajar internet, belajar bernyanyi, membuat puisi, dan banyak kegiatan lainnya.

Tahun 2013 saya diberikan amanah sebagai Bupati. Maaf bukan Bupati pemerintahan Kabupaten Bandung, tetapi Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung. Mendapatkan amanah sebagai Ketua FTBM Kab Bandung periode 2013-2017. Menjadi ketua sebuah organisasi pun tidaklah mudah, tidak dapat biaya operasional. Untuk roda organsasi tetap berjalan, harus membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan (saat itu di Kab Bandung, adalah BAPAPSI masih berupa Badan belum Dinas)

Prestasi yang diraih dalam pengelolaan TBM AS Lebakwangi adalah :
1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017
2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013
3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013
4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014
5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014
6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung
7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019

Benar kata Pepatah Arab Man Jadda Wa Jadda, siapa yang sungguh pasti dia mendapat, atau bahasa kerennya "USAHA TIDAK MENGKHIANITI HASIL" maka oleh sebab itu niat ikhlas  untuk membantu cerdaskan masyarakat  diijabah oleh Allah SWT dengan membukakan hati masyarakat untuk selalu mau melakukan aktifitas positif di TBM AS Lebakwangi sehingga TBM AS Lebakwangi menjadi dambaan masyarakat terutama anak anak.
 



Penalaman baik yang dilakukan oleh Pak Bram mambu melejitkan dirinya menjadi tamu istimewa bagi pengiat literasi di kota Bandung.

kesimlulan 

sebagai pebgiat literasi yang sudah belajar menulis dengan PGRI dibawah Asuhan Om jay meruakan cikal bakal sebagai penulis diberbagai daerah yang ada di Indonesia, sebagai penulis tentunya kita harus mampu dan bisa membukukan tulisan kita di berbagai media dan kalau bisa kita jadikan buku yang bisa dipakai rujukan oleh orang lain.

sejalan dengan itu perlu juga kita membuat pustaka kecil dalam bentuk Taman Bacaan Masyarakat dilingkungan tempat tinggal kita atau kita membuat Taman Bacaan Digital yang menjadi tempat anak anak atau orang dewasa bercengrama dengan buku dan tulsan yang ada disana.

kemudian pada sesi akhir ini saya syamsurizal mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan Panitia Belajar Menulis PGRI yang sudah mau melayani kami serta memotivasi kami dalam kegiatan belajar, yang dimulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan yang ke 30. sehingga walaupun tertatih-tatih melaksanakan kegiatan belajar menulis masih bisa mnegikutinya walaupun masih jauh dari baik tetapi setidaknya dengan kegiatan ini saya termotivasi untuk menjadi pengiat literasi. kemudian tak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pemeatri yang sudah mau mencurahkan ilmu pengetahuan menulis kepada kami semoga Allah SWT memberikan balasan kepada Bapak dan ibu panitia, narasumber.

akhirnya apabila ada tulisan kami mengudara di blog dan di media ataupun dicetak menjadi buku maka kami mohon kritikan dan dan saran agar cara penulisan kami menjadi benar.

Syamsurizal
SMKN 3 Padang

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda