MENNULIS MUDAH
👉Buku
1. Ngainun
Naim, Islam and Religious
Pluralism: The Dynamics of Meaning Seize, (Tulungagung: SATU
Press, 2020).
2. Ngainun
Naim, Mujamil Qomar, Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural dalam Membangun
Harmonisasi Masyarakat, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2020).
3. Ngainun
Naim, Achmad Sauqi, Pendidikan
Multikultural, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2009).
4. Ngainun
Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009).
5. Ngainun
Naim, Teologi Kerukunan, Mencari
Titik Temu dalam Keragaman, (Yogyakarta:
Teras, 2011).
6.
Ngainun
Naim, Menipu Setan Kita Waras di
Zaman Edan, (Jakarta: Quanta, 2015).
7.
Ngainun
Naim, Teraju, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).
8.
Ngainun
Naim, Metodologi Fiqh Indonesia, (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2008).
9.
Ngainun
Naim, Literasi dari Brunei
Darussalam, (Tulungagung: Akademia,
2020).
10.
Ngainun
Naim, Spirit Literasi, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).
11.
Ngainun
Naim, Proses Kreatif
Penulisan Akademik, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).
12.
Ngainun
Naim, Rekonstruksi Pendidikan
Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2009).
13.
Ngainun
Naim, Menulis Itu Mudah, (Lamongan: Kamila Press, 2021).
14.
Ngainun
Naim, Sejarah Pemikiran
Hukum Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011).
15.
Ngainun
Naim, Spirit Literasi, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).
16.
Ngainun
Naim, The Power of Writing, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2015).
17.
Ngainun
Naim, The Power of Writing, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2017).
Chapter Buku
1.
Ngainun
Naim, “Quantum Ramadhan”,
(Malang: SPN, 2017).
2.
Ngainun
Naim, “Goresan Cinta Buat Bunda”,
(Yogyakarta: Aura Pustaka, 2017).
3 Ngainun
Naim, “36 Kompasianer Merajut
Indonesia”, (Jakarta: Peniti, 2015).
4. Ngainun
Naim, “Kuliah Daring,
Dinamika Pembelajaran Ketika Wabah Corona”, (Tulungagung: IAIN Tulungagung
Press, 2020).
5. Ngainun
Naim, “Dosen, Menulis, dan Belajar Online”, (Tulungagung: IAIN
Tulungagung Press).
👉Jurnal Akademik dan Simposium
1.
Ngainun
Naim, Abdul Aziz, Teguh, “Integration
of Madrasah Diniyah Learning Systems for Strengthening Religious
Moderation in Indonesia Universities”, dalam International Journal of
Evaluation and Research in Education, Volume 11, Nomor 1, 2021 (Scopus).
2.
Ngainun
Naim, Mujamil Qomar, “Actualization
of Liberal Indonesian Multicultural Thought in Developing Community
Harmonization”, dalam Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS),
Volume 9, Nomor 1, 2020 (Scopus).
3. Hanif Cahyo Adi Kistoro, Badrun Kartowagiran, Eva
Latipah, Ngainun Naim, Himawan Putranta, Darmanto Minggele, “Islamophobia in education: perceptions on the use of
veil/niqab in higher education”, dalam Indonesian
Journal of Islam and Muslim Societies, Volume 10, Nomor 2, 2021 (Scopus).
4.
Ngainun
Naim, As’aril Muhajir, “Islamic
Radicalism and Deradicalization Strategies: A Contribution of Nurcholish
Madjid”, dalam Jurnal Ilmiah FUTURA, Volume 20, Nomor 2, 2020 (Sinta 2).
5.
Ngainun
Naim, “Radical Islam and the
Radicalization Strategy: Reconstruction of Abdurrahman Wahid’s Thought”, dalam Episteme
Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, Volume 12, Nomor 2, 2017 (Sinta 2)
6.
Ngainun
Naim, Qomarul Huda, “Pendekatan Interdisipliner dalam Studi Hukum Islam
Perspektif M. Atho Mudzhar”, dalam
Al-Istinbath Jurnal Hukum Islam, Volume 6, Nomor 1, 2021 (Sinta 2).
7.
Ngainun Naim,
“Potret Dinamis Islam Indonesia”, Harmoni,
Volume 20, Nomor 1, 2021.
8.
Ngainun
Naim, “Deradicalization Through Islamic Education at State
Institute for Islamic Studies (IAIN) Tulungagung”, dalam Madania, Volume 22, Nomor 2, 2018 (Sinta
2).
9.
Ngainun
Naim, “Islamic Jurisprudence for Diversity: From
Theological-Normative Reason to Progressive Contextual Reasoning”, dalam Al-‘Adalah, Volume 15, Nomor 1, 2018
(Sinta 2).
10.
Ngainun
Naim, “Pluralisme sebagai Jalan Pencerahan Islam: Telaah
Pemikiran M. Dawam Rahardjo”, Jurnal
SALAM, Volume 15, Nomor 2, 2012.
11.
Ngainun
Naim, “Pengembangan Pendidikan Aswaja Sebagai Strategi
Deradikalisasi”, dalam Walisongo
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Volume 23, Nomor 1, 2015 (Sinta 2).
12.
Ngainun
Naim, “Abdurrahman Wahid: Universalisme Islam dan Toleransi”, Kalam, Volume 10, Nomor 2, 2016 (Sinta 2).
13.
Ngainun
Naim, “Islam dan Pancasila: Rekonstruksi Pemikiran Nurcholish
Madjid”, dalam Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu
Keislaman, Volume 10, Nomor 2, 2018 (Sinta 2).
14.
Ngainun
Naim, “Kebangkitan Spiritualitas Masyarakat Modern”, dalam Kalam, Volume 7, Nomor 2, 2013.
15.
Ngainun
Naim, “Mengembalikan Misi Pendidikan Sosial Dan Kebudayaan
Pesantren”, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Volume 27, Nomor
3, 2012.
16.
Ngainun
Naim, “Membangun Toleransi dalam Masyarakat Majemuk, Telaah
Pemikiran Nurcholish Madjid”, Harmoni,
Volume 12, Nomor, 2013 (Akreditasi B).
17.
Ngainun
Naim, “Kecerdasan Spiritual: Signifikansi dan Strategi
Pengembangan:, Jurnal Ta’allum,
Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, 2014.
18.
Ngainun
Naim, “Rekonstruksi Nilai-nilai Pesantren: Ikhtiar Membangun
Kesadaran Pluralisme dalam Era Multikultural”, dalam EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama
dan Keagamaan, 2009.
19.
Ngainun
Naim, “The Development of Islamic Study Through The Study of
Figures: Significance and Methodology”,
dalam AJIS: Academic Journal of Islamic Studies, Volume 2, Nomor 2, 2017
(Internasional Bereputasi).
20.
Ngainun
Naim, “Deradikalisasi Berbasis Nilai-nilai Pesantren Studi
Fenomenologis di Tulungagung”, dalam AKADEMIKA:
Jurnal Pemikiran Islam, Volume 22, Nomor 1, 2017 (Sinta 2).
21.
Ngainun
Naim, “Membangun Kerukunan dalam Masyarakat Multikultural”, dalam HARMONI, Volume 15, Nomor 1, 2016 (Sinta
3).
22.
Ngainun
Naim, “Islam dan HAM: perdebatan mencari titik temu”, dalam IJTIHAD: Jurnal Wacana Hukum Islam dan
Kemanusiaan, Volume 30, Nomor 2, 2015 (Sinta 2).
23.
Ngainun
Naim, “Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Perennial:
Rekonstruksi Pemikiran Frithjof Schuon”, dalam Harmoni Jurnal Multikultural dan
Multireligius, Volume 11, Nomor 4, 2012.
24.
Ngainun
Naim, “Spiritualitas Islam
dalam Diskursus Kebangkitan Spiritualitas Kontemporer”, dalam Kontemplasi,
Volume 6, Nomor 2, 2009.
25.
Ngainun
Naim, “Strategi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di
Indonesia: Perspektif Pendidikan”, dalam
National Simposium “Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme”, Jakarta,
2012.
26.
Muhammad
Fathoni, Ngainun Naim, “Laduni
Science on Muhammad Luthfi Ghozali’s Perspective”, Kontemplasi, Volume
8, Nomor 2, 2020.
27.
Ngainun
Naim, “Aneka Ragam Spiritualitas
dalam Kebudayaan Kontemporer”, El-Harakah, Volume 11, Nomor 1, 2009.
Blog: https://www.spirit-literasi.id/ dan https://ngainun-naim.blogspot.com/
👉 MATERI
setelah membaca Profil dan karya Prof melalui buku dan Jurnal ternaya menulis itu bagi prof adalah hal yang menyenagkan dan tidak sulit itu yang tergambar dalam pikiran saya, sehingga sewaktu prof berikan materi MENULIS ITU MUDAH, maka sudah tergambar kalau menulis itu mudah sekali, namun agar kemudahan dalam menulis dapat kita laksanakan sebagai penulis pemula dengan beberapa syarat yaitu
1. Ubah Pola Pikir, agar kita mau dan mudah menulis maka harus merobah pola berfikir dari sulit, susah ke mudah sehingga kita termotivasi
2. Berlatih Menulis, Sebagai penulis pemula tentunya kita harus senantiasa berlatih menulis, apa saja yang bisa kita tulis, maka tuliskan saja. beruntung kita ada pada grup belajar menulis yang di prakarsai om jay dan PGRI Pusat, karena dengan sarana ini kita berlatih menulis, dari ndak bisa menulis menjadi mudah menulis karena yang ada dalam grup ini adalah para penulis hebat yang mau mengajarkan kita semua untuk bisa menulis.
3. Banyak Mebaca, membaca adalah sumber kehidupan penilis, sesuai dengan perintah Allah SWT agar kita harus selalau membaca, yang tersirat dan tersurat untuk menambah wahana pemikiran dalam melengkapi tulisan kita, disi Prof menegaskan bahwa dalam membaca yang penting itu PAHAM yang kita Baca tidak KHATAM.
4. Meluangkan Waktu, Untuk bisa menulis maka kita harus selalu meluangkan waktu agak sejenak untuk menuangkan pikiran dalam tulisan, artinya sebagai penulis pemula harus mampu membuat Manajemen waktu, sehingga kita mampu memafaatkan waktu sebaik baiknya, dan menggunakan kesempatan dalam membuat tulisan seperti yang disamaikan oleh narasumber pertemuan ke 9, sambil menunggu anak pulang sekolah juga bisa menuliskan apa yang ada dalam pikiran
5. Rajin, Mengamati dan Mencatat, sebagai calon penulis kita harus memiliki sifat Rajin mengamati peristiwa dan topik yang lagi tren untuk dituliskan dalam blog serta rajin mencatat apa yang terlihat untuk bahan dalam menulis.
6. Belajar Menulis kepada para Penulis, memang benar kata rasulullah Bahwa "belajar itu sepanjang hayat", bahwa kita penulis pemula harus senantiasa belajar dari para penulis yang sudah hebat sehingga ilmu dalam menulis kita hari kehari bisa berkembang, dan jangan sampai takut dikritik atau malu dikritik, salah satu seorang cepat pandai menulis adalah dengan rajin bertanya kepada yang sudah bagus dan mantap menulis.
dari enam syarat menulis menimbulkan belasan pertanyaan dari para penulis pemula sehingga prof tetap menjawab agar kita terus membaca dan belajar dengan sering mengunjugi blog, situs bahkan buku bku online seperti yang dijawab oleh Prof kepada PakFrans yaitu (1) kunjungi Blog : https://scholar.google.co.id dan https://www.reserchgate.net/. (2) kunjungi dua situs diatas : mejagar dimasa Pendemi (3) Kuncinya ada pada diri sendiri.
kesimpulan :
kalau kamu mau berubah mulailah dari dirimu jangan tunggu orang ain menyuruh atau orang lain sukses.
19 Komentar:
keren pak, lengkap
Mantap resumenya, tetap semangat & konsisten, keren.
Kereeeeen ...kawanku.....
Lengkapppp... Semangat terus ya pak
Komplit..tampilan font menarik..🤩
Bagus pak semangat menulis setiap hari agar terasa mudah
Bagus pak... Jd semngat ni ikut oekatihan ini
Siap pka sigid
Makasih sahabatku
Iyaa buk makasih
Makasih buk
Mantap pak semangat banget... sukses selalu...
Mari tetap menulis. Resume yg renyah
Monggo mampir pak 👍👇
https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/02/menulis-itu-mudah.html
Sukses selalu pak...semangat untuk menulisnya
Keren pak ,dimuka dengan bahasa Minang luar biasa pakk
semangat pak
Terus semangat untuk belajar menulis.
Tulisannya informatif Pak. Semangat dan sukses selalu.
Maaf Pak kalau boleh beri masukan. Penulisan judul kita usahakan jangan salah. Kemudian setiap penulisan awal kalimat digunakan huruf besar.🙏
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda